Bahasa Madura adalah bahasa daerah yang digunakan oleh warga etnis Madura, baik yang tinggal di Pulau Madura maupun di luar pulau tersebut. Wilayah pemakaian bahasa Madura meliputi pulau-pulau di sekitar Pulau Madura, yakni pulau Sapudi, Raas, Kambing, Kangean, dan pulau lain di sekitarnya, karena pulau-pulau tersebut mayoritas dihuni oleh suku Madura.
Selain pulau tersebut, perantau-perantau suku Madura masih menggunakan bahasa Madura sebagai sarana komunikasi, terutama dalam berkomunikasi dengan mitra tutur sesama warga kelompok etnis Madura. Dilihat dari variasi dialeknya bahasa Madura dapat dibedakan atas empat dialek, yaitu dialek Bangkalan, dialek Pamekasan, dialek Sumenep, dan dialek Kangean.
Dialek tersebut masing-masing diketahui dari adanya ciri-ciri pada perbedaan pemakaian kata (leksikal) dan perbedaan pengucapan, utamanya berkaitan dengan prosodi dan intonasi (Sofyan, et.al., 2014).
Dengan menemukan persamaan secara fonologis dan leksikal di antara bahasa-bahasa yang diperbandingkan diharapkan akan diketahui hubungan kekerabatan di antara bahasa-bahasa tersebut. Sebagai sesama rumpun Austronesia Barat, bahasa-bahasa yang diperbandingkan tersebut diasumsikan memiliki ciri-ciri inovasi bersama yang terefleksikan dalam glosnya.
Persamaan berupa gejala atau kata-kata kognat yang tidak berubah secara leksikal akan dihitung secara leksikostatistik, sehingga akan diketahui hubungan kekerabatan antara bahasa-bahasa yang diperbandingkan tersebut.