Sejumlah obrolan di sosial media yang membahas seputar kondisi sosial masyarakat Kangean menyebutkan bahwa solidaritas yang tinggi menjadi karakteristik masyarakat Kangean dalam bersosialisasi.

Masyarakat Kangean dikenal selalu mengutamakan gotong royong dan kerjasama, mulai dari kegiatan yang berskala kecil hingga kegiatan yang melibatkan orang banyak. Tingkat kepedulian terhadap sesama warga masih sangat tinggi, dalam masyarakat Kangean dikenal istilah "ta' endi' buje minta' ka tatangghe" yang artinya "tidak punya garam minta ke tetangga". Istilah ini memiliki makna yang cukup mendalam, bahwa bagi masyarakat Kangean tetangga adalah saudara, artinya ketika salah satu warga mengalami kesulitan maka tetangga yang lain akan dengan suka rela membantu.

Gotong-royong membangun jalan desa(ilustrasi)

Tanggapan beberapa pengguna sosial media lainnya membenarkan kondisi tersebut, hanya saja saat ini seiring dengan masuknya modernisasi rasa gotong royong sudah mulai luntur dan sebagai mulai bersikap individualis.

"Setuju dengan istilah tak endik buje mentak katatangge. Tapi gotong royong yang disebut disini, lain dulu lain sekarang. Pada tahun 90 hingga tahun 2000-an gotong royong sangat kental dengan warga kangean, khususnya yang paling saya tahu di Desa Torjek terbukti jalan kampung dan jalan menuju ke sawah/lembe yang notabenenya jauh dari perkampungan selalu ramai setiap minggu sekali dengan warga yang gotong royong membangun jalan. Miris dengan yang terjadi sekarang, jarang sekali ada kegiatan rutin seminggu sekali dari warga untuk gotong royong.", tulis @yantoghalib

Pengguna sosial media lainnya bahkan membernarkan bahwa budaya gotong royong masih kental menjadi karakteristik masyarakat Kangean.